Jumat, 03 Mei 2013

Vampire Weekend: Mahluk Favorit Para Vampire Haters

Namanya mungkin terdengar terlalu mainstream. Apalagi band asal New York ini mulai terkenal bersamaan dengan lahirnya cerita romantis manusia dan vampir, Twilight. Tapi tenang, para personil band Vampire Weekend ini tidak bertaring dan bersinar ketika terkena cahaya matahari.



Bengkel Night Park, venue konser bersejarah yang sekarang berubah nama menjadi Fairground itu menjadi saksi gw menonton kedahsyatan musik Vampire Weekend yang unik itu. Disitulah gw semakin jatuh cinta dengan musik mereka yang merupakan perkawinan antara punk dan bunyi-bunyian asal Afrika.

Jika ditanya, apa konser terbaik yang pernah ditonton, mungkin saat Vampire Weekend-lah jawabannya. Bayangin aja, malam itu Ezra Koenig yang mengenakan kaos batik, Chris Thompson menggunakan lengan buntung, sedanglan Rostam Batmanglij (bukan orang Batak) dan Chris Baio tetap dengan kostum ala mahasiswa Ivy League, kemeja dan celanan khaki, memainkan musik mereka persis apa yang kita dengar di CD! Rapi! venue yang ukurannya kecil itu juga membuat penonton semakin intim dengan keempat personil band indie tersebut.

Selain musiknya yang fun, lirik menjadi keunggulan band ini. Mungkin itu mencerminkan jenjang pendidikan mereka. Hampir semua personil kuliah Di Columbia University, salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat. Lo bayangin aja, ada lirik bunyinya:  "The Argentines collapse in defeat
The admiralty surveys, the remnants of the fleet", yang lo bakal dengeri di lagu Mansard Roof.

Nah, setelah dua tahun setelah mereka bermain kucing-kucingan dengan media tentang album ketiga mereka, akhirnya beberapa waktu mendatang, tepatnya 14 Mei 2013, akan hadir Modern Vampires of the City. Beberapa single dari album mereka ini sebenarnya sudah dibocorkan di akhir tahun 2012 lalu, mereka membawakannya di beberapa gigs.

Dua single dari album itu pun sudah dilepaskan ke pasaran iTunes, yaitu "Step", sebuah lagu bernada manis yang membuat lo melamum di dekat kaca sambil berkhayal kota-kota yang ada di dalam lirik tersebut. Selanjutnya adalah "Diane Young", lagu ini bertempo beat membuat kaki dan dan tangan ingin ikut berdansa.


Beberapa waktu lalu mereka menggelar sebuah konser di Roseland Ballroom, NY dalam rangka event Amex Unstaged. Beberapa musisi yang pernah juga ikutan adalah The Killers dan Usher.Yang menarik dalam gig ini adalah digandengnya sutradara terkenal. Kemarin, Steve Buscemi, aktor sekaligus sutradara yang pernah main di Armagedon dan The Island itu menjadi sutradara Vampire Weekend di Amex Unstaged. Menariknya lagi, Mr Buscemi ini ternyata masih saudara jauh basis mereka, Chris Baio. Tonton betapa awkwardnya mereka berdua bertemu pertama kali di sini.

Untuk mempromosikan konser tersebut, Steve dan personil Vampire Weekend berkeliling kota New York, membagikan flyer, mendatangi orang-orang hingga bertemu salah satu kandidat gubernur yang dijuluki Big Apple tersebut. Cek di sini untuk nonton ya.

Karena ada live streaming langsung dari sana. Jadi, di Senin pagi yang indah, gw udah siap buat streaming lewat handphone. Selama perjalanan ke kantor, gw rajin mengecek timeline mereka. Buat yang nggak sempet nonton, cek videonya di bawah:


Di awal-awal, Ezra sempet say Hi ke penonton New York dan yang membuat gw kaget adalah ketika mereka say Hi penonton Indonesia! Dari ratusan negara di dunia ini, cuma Indonesia dan Filipina yang disebut!
Selain membawakan lagu-lagu mereka dari album Contra dan Vampire Weekend, mereka juga menyelipkan beberapa lagu baru dari album yang akan mereka rilis nanti. Tapi tetap saja, beberapa lagu lama mereka seperti Mansard Roof ( intronya mirip dangdut), Cap Kod Kwassa Kwassa, Giving Up the Gun dan lainnya tetap ditunggu untuk dimainkan.

Oke segitu dulu ulasan singkat ogut tentang Vampire Weekend.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar