Jumat, 17 Mei 2013

Sigur Rós Live in Jakarta: Orgasmik Musik

Walaupun sudah lewat seminggu dan Rabu kemarin baru nonton Blur, tetap saja konser trio post-rock asal Islandia masih membekas. Gw pun juga masih tidak punya banyak kata-kata untuk diungkapkan, karena memang konser yang berlangsung di 10 Mei 2013 lalu di Istora Senayan terlalu Epic.

Jika postingan sebelumnya gw membahas, konser Vampire Weekend di Jakarta adalah yang terbaik, kali ini gw ralat, dan menaruh band yang gw kenal di masa kuliah ini menjadi nomer wahid. Tanpa banyak berkata-kata, Sigur Rós  "menyiksa" kita dengan nada-nada surgawi, visual yang absurd dan lighting yang megah. Ribuan penonton yang memenuhi venue kala itu tersihir dan orgasme bersamaan!

Sempet rekam opening dan motret dengan kamera seadanya dari jauh. Check this out!


bocah hipster







Senin, 06 Mei 2013

SORE yang Tersisa

Judul tersebut terinspirasi dari kata-kata yang keluar dari Awan Garnida malam Senin kemarin (5/5) di Rolling Stone Cafe. Setelah cukup lama vakum dan ditinggal salah satu personil kunci mereka, Raymondo Gascaro, sekarang SORE tinggal berempat saja. Hal itu menjad  keresahan  para Kampiun karena takut band idolanya tidak akan berkarya lagi.

Namun, hal itu ditepis dengan kabar mereka sedang rekaman untuk album baru mereka. Akhirnya sebuah single terbaru dari terbaru SORE berjudul "Sssst..."  dirilis lewat iTunes, Kampiun tahu bahwa mereka akan kembali bertemu di scene-scene musik. Berikutnya, slbum the best mereka yang berjudul SOREalist juga dirilis, yang bertepatan dengan Record Store Day.

Puncak dari kerinduan para Kampiun pecah di Rolling Stone Cafe kemarin. Minggu malam itu menjadi minggu malam termanis yang pernah gw rasakan. Minggu malam biasanya menjadi waktu yang dibenci karena, hari libur sebentar lagi berakhir. Namun, minggu malam kemarin menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh gw dan mungkin seluruh Kampiun karena SORE akan kembali menyabdakan lantunan lirik sentimentil dan musik yang manis ke hadapan orang banyak setelah hibernasi.

Dengan berpakaian ala sunan, juragan minyak Arab dan petani Jerman, para personil SORE yang tersisa, Ade Paloh, Awan Garnida, Bemby Gusti dan Reza Dwi Putranto kembali ke atas panggung musik Indonesia. Malam itu mereka juga dibantu oleh beberapa additional player seperti Khrisna dari NAIF dan personil Polkawars dan Tiga Pagi. Di atas panggung, Ade dan Awan yang menjadi jubir sedikit curcol, mulai dari kelahiran anaknya hingga dibalik terciptanya lagu "Bantal Keras" yang sentimentil itu.

1000 orang berhasil memenuhi kafe yang juga menjadi headquarter dari majalah Rolling Stone itu. Walaupun panas dan padat, Kampiun rela melakukannya demi SORE.

Berikut sedikit foto yang gw hasilkan setelah berjuang melawan tinggi badan penonton lainnya.












Jumat, 03 Mei 2013

Vampire Weekend: Mahluk Favorit Para Vampire Haters

Namanya mungkin terdengar terlalu mainstream. Apalagi band asal New York ini mulai terkenal bersamaan dengan lahirnya cerita romantis manusia dan vampir, Twilight. Tapi tenang, para personil band Vampire Weekend ini tidak bertaring dan bersinar ketika terkena cahaya matahari.



Bengkel Night Park, venue konser bersejarah yang sekarang berubah nama menjadi Fairground itu menjadi saksi gw menonton kedahsyatan musik Vampire Weekend yang unik itu. Disitulah gw semakin jatuh cinta dengan musik mereka yang merupakan perkawinan antara punk dan bunyi-bunyian asal Afrika.

Jika ditanya, apa konser terbaik yang pernah ditonton, mungkin saat Vampire Weekend-lah jawabannya. Bayangin aja, malam itu Ezra Koenig yang mengenakan kaos batik, Chris Thompson menggunakan lengan buntung, sedanglan Rostam Batmanglij (bukan orang Batak) dan Chris Baio tetap dengan kostum ala mahasiswa Ivy League, kemeja dan celanan khaki, memainkan musik mereka persis apa yang kita dengar di CD! Rapi! venue yang ukurannya kecil itu juga membuat penonton semakin intim dengan keempat personil band indie tersebut.

Selain musiknya yang fun, lirik menjadi keunggulan band ini. Mungkin itu mencerminkan jenjang pendidikan mereka. Hampir semua personil kuliah Di Columbia University, salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat. Lo bayangin aja, ada lirik bunyinya:  "The Argentines collapse in defeat
The admiralty surveys, the remnants of the fleet", yang lo bakal dengeri di lagu Mansard Roof.

Nah, setelah dua tahun setelah mereka bermain kucing-kucingan dengan media tentang album ketiga mereka, akhirnya beberapa waktu mendatang, tepatnya 14 Mei 2013, akan hadir Modern Vampires of the City. Beberapa single dari album mereka ini sebenarnya sudah dibocorkan di akhir tahun 2012 lalu, mereka membawakannya di beberapa gigs.

Dua single dari album itu pun sudah dilepaskan ke pasaran iTunes, yaitu "Step", sebuah lagu bernada manis yang membuat lo melamum di dekat kaca sambil berkhayal kota-kota yang ada di dalam lirik tersebut. Selanjutnya adalah "Diane Young", lagu ini bertempo beat membuat kaki dan dan tangan ingin ikut berdansa.


Beberapa waktu lalu mereka menggelar sebuah konser di Roseland Ballroom, NY dalam rangka event Amex Unstaged. Beberapa musisi yang pernah juga ikutan adalah The Killers dan Usher.Yang menarik dalam gig ini adalah digandengnya sutradara terkenal. Kemarin, Steve Buscemi, aktor sekaligus sutradara yang pernah main di Armagedon dan The Island itu menjadi sutradara Vampire Weekend di Amex Unstaged. Menariknya lagi, Mr Buscemi ini ternyata masih saudara jauh basis mereka, Chris Baio. Tonton betapa awkwardnya mereka berdua bertemu pertama kali di sini.

Untuk mempromosikan konser tersebut, Steve dan personil Vampire Weekend berkeliling kota New York, membagikan flyer, mendatangi orang-orang hingga bertemu salah satu kandidat gubernur yang dijuluki Big Apple tersebut. Cek di sini untuk nonton ya.

Karena ada live streaming langsung dari sana. Jadi, di Senin pagi yang indah, gw udah siap buat streaming lewat handphone. Selama perjalanan ke kantor, gw rajin mengecek timeline mereka. Buat yang nggak sempet nonton, cek videonya di bawah:


Di awal-awal, Ezra sempet say Hi ke penonton New York dan yang membuat gw kaget adalah ketika mereka say Hi penonton Indonesia! Dari ratusan negara di dunia ini, cuma Indonesia dan Filipina yang disebut!
Selain membawakan lagu-lagu mereka dari album Contra dan Vampire Weekend, mereka juga menyelipkan beberapa lagu baru dari album yang akan mereka rilis nanti. Tapi tetap saja, beberapa lagu lama mereka seperti Mansard Roof ( intronya mirip dangdut), Cap Kod Kwassa Kwassa, Giving Up the Gun dan lainnya tetap ditunggu untuk dimainkan.

Oke segitu dulu ulasan singkat ogut tentang Vampire Weekend.