Selasa, 29 Mei 2012

Di Sore Itu Menuju Senja*

Ingat dengan lagu milik Sore berjudul Setengah Lima dari album Ports of Lima?



Suara Bisikan Hanyut
Dalam pengikis bunga layu
Sampai aku akhirnya merasakan

Mati suri ditamaaaaaan..

Sekarang bayangkan jika pada sore itu ada seseorang di taman yang sama dan menyaksikan mati suri tersebut. Jika Ia hanya sekedar orang lewat saja, maka tidak akan bermakna apa-apa. Namun jika Ia adalah musisi nan puitis, maka akan berbuah manis.
Menuju Senja, sebuah lagu dari band asal Depok, Payung Teduh merupakan hasil dari buah manis itu.

Baru saja kuberanjak beberapa saat sebelum itu
Ada yang mati menunggu sore menuju senda
bersama harum mawar di taman
Menusuk hingga ke dalam sukma
Yang menjadi tumpuan ridu cinta bersama
Di Sore itu menuju senja

Lirik romantis tersebut dibalut dengan musik petikan gitar Is, guitalele dari Ivan, betotan ontra bass Comi, gebukan lembut drum Cito yang beraroma keroncong dan agak sedikit jazz. Menarik bukan? dan semuanya juga hadir di semua track dalam album baru band yang terbentuk di tahun 2007 ini.

Lagu tersebut menjadi single pertama dari album kedua mereka yang berjudul Dunia Batas. Ada 8 lagu di album yang dilaunching 1 April 2012 lalu.  Namun, dari 8 lagu tersebut ada 4 lagu yang sudah familiar ditelinga penggemar Payung Teduh, yaitu Berdua Saja, Perempuan Yang Sedang Dipelukan, Angin Pujaan Hujan dan Resah, karena lagu-lagu tersebut sudah hadir di album pertama mereka, Payung Teduh.
Namun, lagu baru lainnya juga tidak kalah memberikan eargasm, lagu Rahasia, Di Ujung Malam dan Biarkan, bisa menjadi sountrack baru para pemuja sore yang menunggu malam tiba. Lirik puitis selalu menjadi senjata ampuh mereka menarik pendengar baru. Dan hal tersebut juga masih menjadi benang merah dari  karya-karya mereka.

Dengan menggandeng salah satu pentolan band favorit mereka, yaitu Raymondo Gascaro dari Sore, Dunia Batas makin menjadi sebuah album dengan komposisi sempurna untuk menjadi sebuah teman yang meneduhkan hati.


*karena ini buat ngelamar kerjaan, jadi bahasanya baku hehehe