Minggu, 25 Desember 2011

Mengapung ke Awang-Awang bersama Float!

Menyambung postingan dibawah tentang menonton band paporit di tempat paporit, nah ini cerita kedua gw! Which is menonton band idola saya, Float di tempat yang bisa dibilang rumah kedua gw, Galeri Antara Passer Baroe. Antara tahun 2010-2011 awal gw lebih sering disana dibanding di rumah, karena gw dulu ikutan workshop GFJA batch 16! Float adalah satu band yang sering didengerin juga sama anak2 galeri, ya walaupun  mereka kebanyakan sering galau ditemenin Dialog Dini Hari, Led Zepellin atau Bob Marley :P

Nah jadi 16 Desember kemaren, Float menggelar yang namanya Float Spot, kinda intense and intimate gigs with band and their fans!. And it was a really fuckin intimate showcase! Di panggung Blues for Freedom (nama stage kecil di Neo Jurnalisme Klub Galeri Antara) yang cukup kecil dan tempat yang juga kecil untuk menampung semua fans Float, kita bersenda galau, tertawa, bernyanyi, tepuk tangan bersama mereka!.

Lantai merah Galeri Antara

Spesial pada hari itu, Float tampil dengan personil new skool ( Meng, Iyas, David, Timur, Leo) dan juga personil old skool (Meng, Bontel & Remon). Dan kita semua dibagikan buku lirik seluruh lagu Float plus lagu barunya yang berjudul I.H.I jadi buat yg belum apal lirik bisa ikut nyanyi bareng juga.

Out bible that night


Lagu Surrender jadi lagu pembuka gigs yang mulai jam 9 agak ngaret itu, lantai merah galeri belum terisi penuh oleh para fans float yang mungkin masih bergelut dengan lalu lintas ibu kota setelah mereka kelar mengejar deadline kantor. Di lagu  Sementara penonton semakin banyak dan mulai mengisi area kosong dan berdempet-dempetan. Tapi tak apa mungkin untuk mereka, asal bisa melihat gigs band favorit mereka. Koor dari para penonton juga mulai bergema di semua sudut galeri, merasakan kelaraan bersama di lagu Sementara.

Ceng-cengan antar personil Float mulai mencairkan suasana, some local jokes, dan kita pun para fans juga ikut tertawa.Meng juga cerita sedikit tentang awal-awal Float dan dia mengajak personil Float lama, Remon dan Bontel naik panggung, membawakan lagu yang membuat mereka hits pada waktu itu, waktu lagu-lagu mereka jadi soundtrack film 3 Hari Untuk Selamanya, macam Too Much This Way, Stupido Ritmo dan Biasa yang merupakan versi asli lagu 3 Hari Untuk Selamanya. So much laughter, jokes and joy in this session! Lagu Pulang membuat malam itu menjadi syahdu (eaaa), Dan lalu.. orang2 di galeri galau :P

Old skul!
Semua lagu di album mereka dibawakan dengan bonus 2 lagu The Beatles, Elanor Rigby dan Come Together. Gak ketinggalan juga lagu Waltz Musim Pelangi yang jadi soundtrack Film Laskar Pelangi dan I.H.I single terbaru mereka yang sepertinya singkatan dari Indah Hari Itu. Yeah it was beautiful night, a very intimate gigs with my favorite band in my favorit place. Thanks Float for made a very indah hari itu! Tak sabar jadinya menunggu album baru kalian "Eleven" yang akan keluar Maret 2012 dan menyanyikan kembali bersama fans Float lainnya di lain kesempatan :)


PS: Buat yang gak sempet dateng di the first ever FloatSpot bisa lihat videonya di bawa ini:

Senin, 19 Desember 2011

Dimana Aku Di FIB Menonton Naif

Menonton band idola pasti jadi hal favorit dan kesenangan tiada tara, tapi menonton idola ditempat favorit atau bisa dibilang sudah jadi rumah kedua adalah kesengan tiada tara yang berlipat-lipat ganda, postingan berikut dan setelahnya bakal nyeritain kesenangan tiada tara yg berlipat ganda tersebut. So here it is!

Gw udah beberapa kali menonton salah satu band indonesia favorit gw, Naif, salah satunya di Pekan Raya Jakarta. Overall penampilan mereka selalu keren dan entertain, apalagi si vokalis yang kini udah sangat macho, David dengan jokes yang selalu nyerempet band alay masa kini selalu membuat Kawan Naif betah nonton show mereka. Sebenarnya yang bikin excited nonton Naif kemaren itu adalah tempatnya, which is di kampus tercinta (bukan IISIP) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Univ. Indonesia di acara tahunan mereka, Festival Budaya yang kemaren diadain dari tanggal 5-10 Des. Biasanya ada bazaar dan pertunjukan kesenian dari berbagai fakultasnya, di hari Jumatnya selalu ada pertunjukkan musiknya dan hari terakhir ditutup sama acara puncak pertunjukan teater yang disebut Petang Kreatif.

Jaman masih kuliah gw sempet ikutan jadi panitia, dulu jadi seksi dokumentasi, it was so fun!. Makanya pas gw tahu tahun ini panitianya bakal ngedatengin Naif, band favorit gw dan temen2 kampus dulu ke acara kampus paling OK se FIB gw super duper bahagia! You know why? karena gw bakal nonton mereka di tempat favorit, bareng temen2 kampus. Yes! Dulu biasanya kita nyanyi di kantin bawain lagu Naif, sekarang kita bisa nyanyi bareng sama bandnya langsung!! Canggih bener deh!

Dengan baju andalan gw setiap pake baju Naif (kaos A Night At Showburg) dan kamera andalan, gw siap menantang Pondok Indah-Simatupang-Lenteng Agung-Margonda dengan Transjakrta dan angkutan umum yang paling tidak manusiawi, Deborah. Macet dan kenek Deborah yang menyebalkan tidak menyurutkan semangat gw buat nonton Jarwo dkk.

Dan pas banget gw sampai FIB, Naif baru mau naik panggung *fiuh*. Selama gw jadi anak FIB dan menonton Fesbud, baru kali ini parkiran gedung 9, penuh sodara-sodara! Yellow Jacket dan Kawan Naif berkumpul jadi satu untuk menonton band idola mereka. Gw langsung ambil posisi depan, biar bisa motretin badannya David Naif.. eh maksudnya semua personil Naif :P.. Dan sebelum Naif naik panggung, gw sempat bertemu dengan beberapa teman kampus dulu! Reuni!

Akhirnya yang dinanti dari tadi naik ke atas panggung, Emil, Pepeng, David, Jarwo yang di bantu Krishna menghentak panggung minimalis dengan lagu Cuek. Well playlistnuya udah bisa ketebak sih sama Kawan Naif yang udah sering nonton show mereka. Namun, jokes David dan performance keren dan total band yang udah berdiri 16 tahun ini yang selalu ga ketebak. Air dan Api, Televisi, Curi-Curi Pandang, Mobil Balap dan Piknik 72 sukses membuat koor masal di FIB malam itu. Lagu Jikalau yang malam itu request dari sang ketua Fesbud, Bayu untuk sang pacar, membuat galau para Rakyat Sastra. Kegalaun pun berlanjut dengan Dimana Aku Di Sini dan Karena Kamu Satu.



Gimmick2 David yang sekarang sudah berbadan kekar laykanya model L Men sudah ditunggu oleh para wanita yang paling banyak menempati posisi depan dan siap menangkap kaosnya kalau-kalau di buka baju dan melemparnya. It was a very good show! Kekangenan Rakyat Sastra akhirnya terbayar sudah dengan hadirnya band idola bersama di parkiran kampus kita tercinta.



Setelah mereka turun panggung, gw dan temen gw Nihaq, berusaha mencari mereka untuk dapetin tanda tangan dan foto bareng, heheehe. Ya walopun minus David  Bayu yang udah capcus buat dugem bareng DJ Hogi, akhirnya gw berhasil mendapatkan tanda tangan mereka di kaos andalan dan foto bareng mereka dan sedikit basa basi dengan Emil dan beberapa kru mereka. Haha.. Thanks FIB dan Naif for wonderful time! Hope to see you guys again on the same place. Amen! :)



Rabu, 02 November 2011

Kaset Kusut

Baru-baru ini gw buka Nylon Blog which is blognya majalah Nylon, dan mendapatkan postingan do you own a tape player?

well kalau mau dijawab dari sudut pandang masyarakat indonesia, mayoritas pasti masih punya tape player ataupun walkman. Ya walopun udah banyak yg rusak atau jarang dipake ya at least masih ada lah ya bendanya, entah dimana itu berselimut debu karena sang pemilik lebih asoy stel musik dari iPod, PC, laptop atau CD playernya dengan format MP3 atau online via SoundCloud. Kalo dirumah gw, ada 2 radio atau tape player yg masih rajin distel sama nyokap buat dengerin radio Asyafiyah tiap pagi.

Nah, gw jadi mau sharing tentang pengalaman antara gw, kaset, dan tape player yang cukup seru..jadi begini ceritanya..

Bermula di jaman ketika televisi masih cocok untuk ditonton oleh anak kecil usia 4 tahun hingga 10 tahunan. Musik masih sesuai dengan pasarnya, anak kecil dengerin Maissy (ciii luuuuk baaa...emmmuuak), Eno Larilarian (cape dong), Trio Kwek-Kwek dan Agnes Monica yg saat itu masih suka naik sepatu roda sama Eza Yayang. Sebagai nubie diantara fans artis cilik, gw mulai rajin merengek ke bokap minta dibeliin kaset idola cilik tahun 90an itu, dari kaset Dea Ananda edisi ramadhan dan juga Maissy dan tentunya gw rajin menyetelnya di tape player di rumah gw, entah lupa bentuknya dulu kaya apa.

Beranjak SD dan baru merekah, lagu-lagu barat mulai mampir ke telinga gw. Dulu mungkin awalnya dari Delta (Deretan Lagu .... ) yang ada di RCTI. Gw inget tiap sabtu pagi tuh acara, selalu ada lagu-lagu yg lagi hits dari lokal maupun barat. MTV tentunya berperan penting dalam sejarah ngeh musik di generasi sekarang dan tentunya gw juga. Di situ mulai tahulah Hanson ( Inget dulu sering bertanya-tanya Taylor itu cowok apa cewek), Aqua ( I'm a barbie girl), The Moffats, BSB, Westlife dan genk guilty pleasure lainnya.

Sama seperti jaman demen lagu anak-anak, gw juga merengek minta dibeliin kaset Hanson dan Aqua. Dulu belinya di toko kaset yg juga toko alat-alat elektronik di pasar dekat rumah. Mulai deh sok-sok'an ngerti bahasa enggeris. Lagu Hanson cuma tahu Mmmmbop doang dan emang cuma bagian itu yg apal.. haha.. belagu banget deh pas jaman dulu.. Ya emang sih mulai dari dengerin lagu-lagu barat gw mulai sedikit belajar bahasa inggris dan cari tahu apa arti yang dinyanyiin Bekstrit Boys di lagu-lagunya. Mulai dari situ juga gw dengerin radio, macem Prambors, Mustang atau Trax Fm.. ya radio anak muda.. dan dulu pakai radio atau tape playernya yang ini.

yeah.. It's Sony.
Seneng deh kalo lagu favorit gw macem Season In The Sun-nya Westlife atau I Want It That Way-nya BSB atau Said Once-nya Ultra diputer di radio. Nah salah satu fungsi di radio ini bisa ngerekam dan ngapus, tinggal pencet pencetan di ujung sebelah kanan sebelah tombol play yang ada buletan merahnya. Makanya musti ati2 pas pencet play.. takutnya ke erase isi kasetnya.

Nah waktu itu gw baru tahu, kalo pas lagi dengerin radio trus ada kaset di dalamnya dan lo pencet tombol rec atau ngerekam, apa yg ada di radio bisa kerekam ke kaset. Woooow osom! (penemuan sensaional anak SD!).. Dari situ saya mulai tahu mixtape alias tape campur atau lagu2 campur walaupun jaman dulu belum tahu ternyata istilah mixtape. Jaman sekarang mah gampang bikin mixtape, tinggal klik ini itu.. atau buat mixtape yg asoy juga udah bisa online macam 8tracks.com ( eh gw punya juga lho, di follow ya http://8tracks.com/heykie ). Jaman awal milenium di Indonsia? Susah!.
Mixtape itu semacam pencerahan bagi gw yang sering dimarahin sama bonyok minta dibeliin kaset si artis idola. Dulu uang jajan anak SD belum bisa tuh beli kaset kosong buat bikin mixtape sendiri, jadilah gw pake kaset-kaset mantan idola-idola gw dulu macem maissy, chikita meidy yg gw tiban dengan lagu2 dari Britney Spears, Christina Aguilera, Padi, Dewa 19 dan ME. Tiap pulang sekolah, gw cukup rajin dengerin radio dan nunggu lagu favorit gw diputer dan siap mencet tombol rec. Kadang suka kelupaan matiin tombol pas lagu udah abis, jadi sering byk iklan atau suara si penyiar masuk ke mixtape.hahaha.. Lagi asik ngerekam tiba-tiba tombol rec nyetek sendiri, tanda pita kaset abis.. kalo kaya gtu berarti harus cari lagi deh kaset yang musti dikorbanin buat ditimpa. Mixtape yg udah full satu kaset tentunya rajin gw dengerin setiap saat. Mungkin itu awal mula saya sering cari donlotan gratis lagu artis idola kaya sekarang hehe...

Setelah itu masuk era walkman!!.. era mixtape sudah ditinggalkan! saatnya mengoleksi kaset aseli artis favorit!! Jaman gw dulu kaset sekitar 18000-25000 itu dari SD sampe gw SMA masih segtu kayaknya harganya.. CD masih mahal dan orang kaya doang yg bisa beli..
Dulu tergila-gila dengan boyband, kaya Westlife, NSYNC, BSB. Kaset mereka lengkap deh, deluxe edition lah.. apa lah.. dan dengerin kasetnya pindah ke walkman ini
It's Sony again.
kayaknya itu walkman kedua gw deh, tp berhubung walkman pertama gw ga inget jd yg ini aja ya kita ceritakan. Gw mulai make walkman jaman SMP sepertinya. Butuh 4 batre A3 buat denger lagu dari walkman ini.. lumayanlah dapet berapa kali puter kaset westlife ama bekstrit boys. Nah kalo suaranya Shane Fillan udah mabok nyanyiin I Have A Dream, berarti batre udah mau abis. Untuk mensiasati boros beli batre gw jemur batre, haha.. kaya si Mahar di film Laskar Pelangi deh pokoknya! maklum batre yg gw pake ABC biasa yg ga bisa di charge pake alat charger. Kalo lagi pergi berdarma wisata, kaset sama walkmen selalu gw bawa. biasanya sehari sebelum pergi, malemnya gw meyiapkan kaset apa aja yg mesti gw bawa, westlife tentunya selalu ada, trus gw juga harus bawa persediaan batre karena pasti bakal berjam-jam dijalan. ada satu tas kecil untuk tempat walkmen dan temen2nya deh. 

jeleknya kaset pasti udah pada tahu, pertama suka mendeng suaranya, kayak gak ada bassnya gtu.. kalo kaya gtu jadi males banget denger kaset apapun.
kedua, tiba-tiba kaset suka kusut pitanya.. ergh ini yg bikin kesel, musti digulung manual pake jari ato pensil. dan kalau pitanya udah lecek-lecek, kulitas suara jd jelek juga.
ketiga, ini nih yg paling bikin males, tahu kan kalau kaset ada side a dan b?. Jadi kalo diceritain begini, lo lg asik dengerin kaset kesukaan di kamar sambil tidur-tiduran & berkhayal jika Nick Carter adalah pacar elu, jarak dari tempat tidur ke tape player cukup jauh alias dua koprol.. Nah lagi asoy2nya dengerin, side a-nya abis. Alhasil kalo mw dengerin lagi, lo musti jalan dan puter kasetnya ke side b, manually. Ya kalo jaman sekarang mah mau shuffle tinggal sentuh atau goyangin ipod lo doang. easy.

Ya.. walopun bisa dikatain kuno, tapi dari kasetlah gw jadi bisa prefer lebih asoy punya fisik karya band favorit lo ketimbang digital. Ya walopun saat ini masih agak susah ya, karena CD terutama internasional cukup mahal, tp diusahakan yg lokal musti beli original.

Jadi, apa cerita lo tentang barang analog di atas sama??